Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Distro Linux

  • Wednesday, September 22, 2010
  • zana991
  • * Debian GNU/Linux
    Didirikan pada tahun 1993 oleh Ian Murdock, dikembangkan lebih dari 1.000 developer, repository software-nya terdiri lebih dari 20.000 package (dikompilasi untuk 11 arsitektur prosesor), dan menjadi inspirasi lebih dari 120 distro basis Debian dan Live CD. Debian meraih reputasi sebagai salah satu distro teruji paling baik (best-tested) dan bebas bug (bug-free) saat ini.
    Kelebihan: Sangat stabil, quality control hebat, dibekali lebih dari 20.000 package software, mendukung lebih banyak arsitektur prosesor dibanding distro lain
    Kekurangan: Siklus rilis lambat (setiap 1 - 3 tahun), diskusi di mailing list dan blog developer begitu konservatif
    Alternatif basis Debian: Ubuntu, Damn Small Linux, KNOPPIX, sidux, Dreamlinux, Elive, Xandros, dan 64 Studio.

    * Fedora Core
    Pertama kali dicetuskan pada tahun 1995, namun dipublikasikan secara formal pada September 2004. Pada awalnya, Bob Young dan Marc Ewing merilis Red Hat Linux. Produk perdananya yaitu Red Hat Linux 1.0 “Mother’s Day”, yang dirilis pada tahun yang sama dan diikuti sejumlah update bug-fix. Pada tahun 1997, Red Hat mengenalkan RPM package management system revolusioner dengan fitur dependency resolution dan fitur canggih lainnya. Terobosan ini memberi jasa besar bagi lompatan popularitas dan mengungguli Slackware Linux selaku distro Linux yang paling banyak dipakai di dunia. Tahun-tahun berikutnya, Red Hat menstandarisasikan rilis reguler 6 bulanan.
    Tahun 2003, setelah rilis Red Hat Linux 9, perusahaan mengenalkan beberapa perubahan radikal jajaran produknya. Red Hat mempertahankan trademark Red Hat untuk produk-produk komersialnya, utamanya Red Hat Enterprise Linux, dan mengenalkan Fedora Core, distro yang disponsori Red Hat tetapi berorientasi pada komunitas buat “penghobi Linux”.
    Walau arah Fedora masih banyak ditentukan Red Hat, Inc. dan produknya sering dikali dianggap – entah benar atau salah – sebagai test bed bagi Red Hat Enterprise Linux, tidak ada yang menyangkal Fedora merupakan salah satu distro paling inovatif saat ini. Kontribusinya terhadap kernel Linux, glibc dan GCC sudah banyak diketahui. Integrasi terbaru fungsi SELinux dan teknologi virtualisasi Xen dan fitur lain sekelas enterprise mendapat banyak acungan jempol penggunanya. Sayangnya, Fedora masih kurang jelas dalam strategi desktop hingga memudahkan produk ini dipakai pengguna selain “penghobi Linux “.
    Kelebihan: Sangat inovatif, fitur sekuriti terdepan, jumlah dukungan package sangat banyak, sangat patuh terhadap filosofi Free Software
    Kekurangan: Kurang berorientasi pada komunitas bila dibandingkan dengan distro lain, prioritasnya lebih cenderung pada fitur enterprise daripada kegunaan desktop
    Alternatif Fedora: BLAG Linux & GNU (desktop, free software) , Berry Linux (live CD) , Yellow Dog Linux (sistem Apple basis PowerPC)
    Alternatif Red Hat: CentOS , Scientific Linux, StartCom Enterprise Linux , Lineox

    * OpenSUSE
    Sejarah berdirinya openSUSE dimulai pada 1992 ketika 4 pengguna Linux asal Jerman — Roland Dyroff, Thomas Fehr, Hubert Mantel dan Burchard Steinbild – meluncurkan proyek mereka dengan label SuSE (Software und System Entwicklung) Linux.
    Awalnya, perusahaan ini menjual satu set floppy disk berisi Slackware Linux edisi Jerman. Namun tidak lama kemudian mereka merilis SuSE Linux yang menjadi distro independen versi 4.2 pada Mei 1996. Di tahun-tahun berikutnya, developer SuSE mengadopsi format package management RPM dan mengenalkan YaST, system administration tool basis grafis yang lebih mudah dioperasikan. Dokumentasi berbentuk buku yang bagus, dan ketersediaan SuSE Linux di toko-toko di Eropa dan Amerika Utara turut mempopulerkan distro ini.
    SuSE Linux diakuisisi Novell, Inc. di penghujung 2003. Perubahan besar hasil akuisisi Novell terlihat pada pengembangan, lisensi dan ketersedian SUSE Linux — YaST dirilis di bawah payung General Public License, image ISO didistribusikan bebas di pelbagai server, dan, paling signifikan, kali pertama pengembangan distro dibuka untuk umum agar masyarakat dapat berpartisipasi.
    Sejak peluncuran proyek openSUSE dan rilis versi 10.0 pada Oktober 2005, distro ini betul-betul bebas. Kode openSUSE menjadi base system bagi produk komersial Novell yang mulanya bernama Novell Linux tetapi kemudian menjadi SUSE Linux Enterprise Desktop dan SUSE Linux Enterprise Server.
    Saat ini, openSUSE memiliki banyak user yang merasa puas. Alasan utama openSUSE begitu memuaskan mereka adalah kenyamanan dan sentuhan cantik desktop (KDE dan GNOME), system administration utility (YaST), dan, bagi mereka yang membeli edisi boks, dokumentasi berupa buku.
    Kelebihan: Tool konfigurasi nan komprehensif dan intuitif, repository package software sangat banyak, infrastruktur web site dan dokumentasi bentuk buku (printed) begitu bagus
    Kekurangan: Deal tentang hak paten antara Novell dan Microsoft pada November 2006 tampaknya melegitimitasi klaim hak cipta Microsoft atas Linux, setup desktop dan utility grafis yang rakus resource seringkali membuat distro ini “bloated and slow”.

    * Ubuntu
    Didirikan oleh Mark Shuttleworth, seorang multimilioner kharismatik asal Afrika Selatan, mantan developer Debian, turis luar angka kedua, dan pemilik Canonical Ltd (perusahaan berbasis di Isle of Man). Shuttleworth-lah yang mendanai proyek ini dan rilis pada September 2004. Ubuntu merupakan pendatang baru yang mendapat banyak perhatian, terbukti mailing list Ubuntu langsung dipadati diskusi oleh para user dan developer. Dalam beberapa tahun kemudian, Ubuntu tumbuh menjadi distro Linux desktop paling populer dan memberi andil besar dalam menciptakan sistem operasi desktop yang mudah digunakan (easy-to-use) dan bebas (free). Ia juga mampu bersaing dengan sistem operasi komersial yang ada di pasaran.
    Ubuntu belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan proyek-proyek serupa dan mengupayakan menghindarinya dari awal — ia membuat infrastruktur cantik basis web dengan dokumentasi bergaya Wiki, fasilitas bug-reporting kreatif, dan pendekatan profesional ke end user. Dan berkat kedermawanan sang founder, Ubuntu dapat mengirimkan CD gratis ke semua user yang tertarik, ini turut membantu mempercepat penyebaran distro ini.
    Beralih ke soal teknis, Ubuntu berbasiskan Debian “Sid” (unstable branch), tetapi berisi package-package terkenal, seperti GNOME, Firefox dan OpenOffice.org, yang diupdate ke versi terbaru. Ia memiliki jadwal rilis tiap 6 bulanan plus rilis Long Term Support (LTS) yang memberikan security update selama 3 - 5 tahun, bergantung edisinya (rilis non-LTS disupport selama 18 bulan).
    Fitur menarik lainnya di Ubuntu adalah live CD yang dapat diinstal, creative artwork dan desktop theme, migration assistant bagi pengguna Windows, dukungan untuk teknologi terbaru, seperti efek desktop 3D, kemudahan instalasi device driver proprietary untuk graphics card ATI dan NVIDIA, dan jaringan wireless serta on-demand support untuk codec multimedia berlisensi (non-free).
    Kelebihan: Siklus rilis dan rentang waktu support yang pasti (fixed), user-friendly khususnya buat pemula, kaya dokumentasinya -baik dokumentasi resmi maupun kontribusi user-
    Kekurangan: Beberapa software Ubuntu (seperti Launchpad, Rosetta) adalah berlisensi (proprietary), kurang kompatibel dengan Debian
    Alternatif Ubuntu: MEPIS Linux (desktop), Linux Mint (desktop), Freespire (desktop), gNewSense (free software)

    Sumber: MedanLinux

    0 comments: