Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

KENALI NABI MUHAMMAD S.A.W. SECARA LAHIRIAH

  • Tuesday, November 10, 2009
  • zana991
  • Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan orang ulama Yahudi yang
    pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keislaman

    dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.
    Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah :

    - Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah saw
    - Aku melihat cahaya dari lidahnya..
    - Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
    - Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
    - Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
    - Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
    - Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
    - Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
    - Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
    - Wajahnya seperti bulan purnama.
    - Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah ditengahnya.
    - Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah.
    - Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.
    - Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.
    - Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali pertama kali melihatnya.
    - Mulut baginda sederh ana luas dan cantik.
    - Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
    - Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
    - Janggutnya penuh dan tebal menawan.
    - Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca Warna lehernya putih seperti perak sangat indah.
    - Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
    - Rambutnya sedikit ikal.
    - Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi.
    - Rambutnya terbelah di tengah.
    - Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.
    - Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.
    - Seimbang antara kedua bahunya.
    - Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan tersusun dgn cantik.
    - Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
    - Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya berisi tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
    - Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
    - Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih.
    - Warna putihnya lebih banyak.
    - Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
    - Warna kulitnya putih tapi sihat.
    - Kulitnya putih lagi bercahaya.
    - Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
    - Badannya tidak gemuk.
    - Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederh ana lagi kacak.
    - Perutnya tidak buncit.
    - Badannya cenderung kepada tinggi,semasa berada di kalangan org ramai baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.


    KESIMPULANNYA :-

    Nabi Muhammad sa.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.
    Semulia-mulia insan di dunia...untuk mengingatkan kita.. Tiba-tiba dari
    luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya
    masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah,
    ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup
    pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
    mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai ana kku?"."Tak tahulah
    ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah
    lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang
    menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah ana knya itu hendak
    dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
    dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata
    Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

    Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril
    tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
    sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah
    dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan
    Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
    telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar
    menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan
    Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

    "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
    kepadaku bagaim ana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul
    Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga
    bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata
    Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan
    ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
    urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

    Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
    menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau
    melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
    Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang
    sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar
    kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan
    lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
    kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan
    dadanya sudah tidak bergerak lagi.

    Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali
    segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat
    aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di
    antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
    berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
    mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,
    ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

    Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
    mampukah kita mencintai sepertinya?

    Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa
    cintanya Rasulullah kepada kita.

    NB:

    Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk
    mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita.
    Ker ana :PersonName sesungguhnya selain daripada itu hanyalah f
    ana :PersonName belaka. Amin...

    “Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak”

    0 comments: